Minggu, 05 Oktober 2008

BERAT!!!!!


apakah anak ini terus berteriak beratttt...!!!!! dalam hatinya?
berat memikul karung di pundaknya?
berat melangkahkan kaki diatas aspal panas tanpa alas kaki?
berat harus berjalan sendiri kemanapun pergi tanpa ada yang mau menggandeng tangan
berat mengenakan pakaian yang bobotnya sudah bertambah karena debu2 yang menempel pada pakaiannya?
berat menjalani hidup ini?
berat harus menjadi layaknya orang dewasa yang harus mencari nafkah padahal bermain,belajar,dan tertawa dengan teman sebaya yang seharusnya menjadi haknya?


berat rasanya membayangkan punggung yang lelah itu adalah punggungku
berat rasanya membayangkan karung itu harus ada di punggungku
berat rasanya membayangkan pada usia itu aku harus berjalan seorang diri di tengah kehidupan tanpa ada yang menggandeng
berat rasanya membayangkan telapak kaki ini harus makan aspal yang panas setiap hari
berat rasanya membayangkan harus mengenakan pakaian yang menjadi berat karena jutaan debu yang menempel

berat rasanya mengingat masa kecilku yang jauh lebih bahagia daripada dia
berat rasanya mengingat aku yang kadang terus mengeluh dan tidak bersyukur

berat...
seberat apapun harus ada yang menggandeng anak itu


Senin, 18 Agustus 2008

KENAPA AKU BENCI DIA???

aku benci dia bukan karena dia hanya seorang pengangguran.
aku benci dia bukan karena dia tak pernah mengajakku melihat betapa indahnya pantai atau tempat-tempat yang indah lainnya.
aku benci dia bukan bukan karena dia tidak pernah menggandeng erat tanganku ato menggendong aku di pundaknya yang bidang.
aku benci dia bukan karena aku ingin membenci dia.

aku benci dia!!!
ketika dia menyebutku anjing, monyet dan umpatan-umpatan lainnya.

aku benci dia!!!
ketika dia menyumpahi hidupku tak akan pernah bahagia.

aku benci dia!!!
ketika dia memperlihatkan air muka tidak senang saat aku sedang senang.

aku benci dia!!!
karena banyak orang yang melarang aku membenci dia.

aku benci dia!!!
karena aku akan berdosa jika membenci dia dan semua perilakunya!!!

"RUMAH YANG HILANG"

Aku seorang diri, disini di malam yang dingin.
Aku mengikuti angin yang terus berhembus tanpa arah dan tujuan. Aku berharap ada tempat untukku singgah, merasakan kehangatan yang tak pernah lagi aku dapatkan.
Aku sudah terbiasa sendiri, ini seperti sudah menjadi bagian dari hidupku yang tak akan pernah lepas dariku. Aku mencoba untuk berada dalam keramaian, berbaur dengan bermacam-macam orang. Tapi.....
Aku hadir disini seperti orang bodoh. Aku ada tapi aku tak nyata. Aku merasa sepi dalam keramaian. Banyak mata disini tapi tak satupum menyadari kehadiranku. Aku ingin teriak sekencang-kencangnya, biar semua orang tau aku nyata dan ada disini. Aku ingin teriak sampai aku menangis, mengeluarkan semua yang ada di dalam benakku, mengeluarkan semua sepi yang aku rasa selama ini.

Berkali-kali aku mencoba dengan berada ditengah orang-orang yang baru, berharap mendapatkan apa yang selama ini aku cari. Berkali-kali pula aku menjadi orang bodoh yang tak nyata. Dan berkali-kali pula aku inin teriak sekencang-kencangnya tapi tak pernah aku lakukan.
Aku masih bertahan dalam kesendirianku, bertahan dalam kesepian yang entah kapan akan berakhir. Aku yakin dapat bertahan, toh selama ini aku sudah menjalaninya dan itupun sudah dalam jangka waktu yang sangat lama, mungkin separuh dari perjalanan hidup yang sudah aku lalui. Aku akan terus bertahan dan berusaha sampai aku benar-benar tak bisa bertahan dan tak bisa lagi berusaha.

Pintu demi pintu aku ketuk satu per satu, memohon untuk dapat bergabung berbagi cerita dan merasakan kehangatan. Tapi tak satupun dari banyak pintu yang aku ketuk mau menerimaku. Bermacam-macam pesta aku datangi, berharap merasakan keramaian dan saling melepas tawa sampai terpingkal-pingkal. Tapi tak ada satupun pesta yang membuat aku merasakan keramaiannya, aku tetap saja merasa sepi dalam keramaian.
Dimana rumahku??
Kemana aku haus mencarinya???
Apa yang harus aku lakukan untuk mendapatkan tempat dimana aku bisa berbagi cerita, merasakan kehangatan, merasakan kenyamanan, tertawa lepas, menikmati secangkir kopi dengan orang-orang terkasih......

Senin, 11 Agustus 2008

HARI INI AKU KEHABISAN ROKOK....


mulutku benar-benar terasa asam seperti makan mangga muda, padahal nggak ada secuil pun mangga muda yang ada dimulutku.
aku ingin merokok!!!!! tapi aku tak punya uang sama sekali!!!!



pilihan pertama....
pergi ke kampus berharap bertemu teman-teman dan meminta beberapa batang rokok.
Tapi....
hari ini kuliah libur sampe bulan depan

pilihan kedua....
pergi ke kos teman dengan alasan mau mengobrol saja sambil berharap ada rokok gratis disana
tapi....
sama saja temanku pun tak punya sebatang rokok sama sekali,malahan dia minta aku untuk membelikannya

pilihan ketiga....
pergi ke tempat kerja, seperti biasa bertemu teman kerja kemudian mengobrol,merokok sambil minum kopi
tapi....
aku sudah tidak kerja lagi disana sekarang,dan aku malas bertemu orang-orang yang ada disana,lebih baik gak usah aja deh

pilihan keempat...
pergi ketempat sahabat,meminjam uang padanya untuk beli rokok dan beli kopi kalo ada sisa
tapi...
dia tak ada di tempat,gak tau pergi kemana padahal hari ini dia libur kerja,mungkin dia ketempat cowoknya

pilihan kelima....
bilang pada pacar minta dibelikan rokok,sudah pasti dia mau membelikan
tapi...
dia kan di luar kota, masa harus dipaketkan sih???gak mungkin lah!!

pilihan keenam...
minta uang pada orang tua???
bukan dapet duit malah dapat omelan,no..no..no!!!!

pilihan ketujuh, kedelapan, kesembilan, ....................??????????
hahahaha.....berapapun banyaknya pilihan yang aku pikirkan, tetap saja aku tetap menganggur,aku tetap pecundang dan aku tetap saja kehabisan rokok. sampai aku berhenti hanya berpikir.

Minggu, 10 Agustus 2008

PECUNDANG YANG MENGANGGUR!!!!!!!


hari ini sahabatku mengajak pergi ke warnet, agak males juga karena aku tak punya uang. lembaran uang terakhir sudah aku belikan rokok tadi.
meskipun dia mengatakan tak masalah dia yang mentraktir tapi aku masih punya rasa sungkan meskipun aku tak punya rasa malu.

ya...sudah satu minggu aku jadi penggangguran,tak punya selembar uang sama sekali. tak bisa beli rokok, mau ngopi di warung juga harus nunggu ada yang mentraktir,berkali- kali menyembunyikan bunyi perut keroncongan takut kalo orang2 didekatku mendengar, entah sudah berapa hari tidak bicara sama sekali dengan bapak yang galak pasca perang malam itu (kata2nya yang menyakitkan tidak akan terlupakan,meskipun malam itu bukan untuk kali pertama) benar2 tidak berguna,hahahaha.....

but, terima kasih banyak bwt sahabatku septi kamu selalu ada kapanpun dan bs menerima aku yg pecundang ini apa adanya.
thanx my best friend

Sabtu, 05 Juli 2008

akudewi

namaku dewi, dan ini adalah blog yang saya buat untuk diri saya, untuk anda, untuk kalian siapa saja yang mengakui saya ada.